BerIkan

Seekor kucing mendapatkan bagian hasil nelayan menjala di pantai. Foto oleh @dunia.popo
 

Suatu siang di Banyuwangi, saya bersama keluarga bermain ke sebuah pantai di salah satu pesisir Banyuwangi. Entah apa nama pantai itu, notif di google map saya menunjukkan nama Pantai Sari. Lokasinya ada di dekat Pantai Cemara. Awalnya ingin ke Pantai Cemara, namun karena akses masih belum dibuka, maka pilihannya adalah pantai yang kami kunjungi tersebut.

Rada zonk sih awalnya, pasal aksesnya terbilang sulit apabila dilalui roda empat. cukup sulit juga untuk roda dua. Jalan hanya cukup untuk satu mobil saja. Pantai ini berdekatan dengan tambak, entah tambak apa, saya enggan menanyakan ke warga sekitar, ndak dikira aneh-aneh. Selain itu, pantai ini memang tidak sebersih beberapa pantai yang pernah saya kunjungi. Namun, ya tak apalah, perjalanan kali ini toh bukan untukku saja, tapi untuk ndolanke bocah (mengajak anak main).

Begitu masuk pantai yang ternyata cukup ramai orang itu, saya jadi tertegun. Ternyata mereka bukan pengunjung biasa, melainkan para nelayan yang memang rutinitasnya mencari ikan di pantai tersebut. Terlihat beberapa nelayan sedang menarik jala, awalnya 4 orang nelayan, lalu datang lagi beberapa orang nelayan untuk ikut menarik jala ketika posisi jala sudah mendekati pantai. Mereka melakukan itu lagi dan lagi, mungkin bisa 3-5 kali tebar dan tarik jalan dalam sehari.

Tebak apa yang saya dapati? ya, mereka banyak sekali mendapat tangkapan, namun sayang seribu sayang tangkapan mereka ternyata didominasi dengan sampah. Bahkan bisa dibilang lebih banyak sampahnya daripada ikan yang terjala. Lantas, apakah mereka menyerah dan mengeluh? mungkin ia mereka pernah mengeluh, namun bukan berarti mereka menyerah.

Disingkirkannya sampah-sampah itu dari jalinan jala mereka, lalu mereka dengan penuh pengharapan dan semangat, menebar jala lagi ke tengah lautan. Ikan yang berhasil mereka jala, langsung dibeli oleh pemborong atau pembeli yang menunggu di pinggir pantai. Saya masih enggan untuk meriwuki mereka ketika transaksi karena tujuan saya ke sana hanya menikmati dan ndolanke bocah. Jadi, saya tidak tahu ikan itu mereka jual berapa.

Sebagaimana orang piknik pada umumnya, kami menggelar tikar unduk duduk di pinggir pantai sambil menyantap bekal yang sudah kami bawa sebelumnya. Herannya, ternyata di pantai ini banyak sekali kucing, mungkin didominasi kucing liar.

Saat nelayan telah hampir selesai menarik semua jala mereka ke tepi pantai, kucing-kucing tersebut ternyata berebut dengan anak-anak kecil untuk mendapat sedikit ikan yang dijala oleh para nelayan. Saya melihat kucing-kucing itu mendapat seekor ikan untuk mereka santap. Sungguh Allah Yang Maha Pemberi Rezeki. (@dunia.popo)

Comments

  1. ...pertanyaannya..knp sampah mudah d jala sdangkan ikan tidak? dan knp sampah d katakan sampah?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts