Hotel Pertamina
Barangkali sudah tidak asing lagi di telinga kawan soal "Hotel Pertamina", apalagi bagi yang kerap melakukan touring. Nah, masih dalam episode liputan ke Ciamis, saya dan rekan harus segera mencari penginapan yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan lokasi liputan yang ada di Panjalu.
Seingat saya, hotel terdekat memang ada di Rajapolah. Setelah saya coba pastikan dengan narasumber di sana, saya pun mendapat jawaban serupa. Oke, rencana kami menginap di Rajapolah untuk malam itu (16/2). Perjalanan lancar dari Cibubur hingga berhentilah kami di sebuah pom bensin yang ada di Jalan Perjuangan, Mekarsari, Tasikmalaya. Setelah isi bensin, iseng rekanku bertanya tentang penginapan terdekat yang ada di sana.
Tidak disangka memang ternyata SPBU itu menyediakan kamar untuk tamu bermalam dan harganya pun terjangkau, Rp150.000 ribu saja per malam. Rencana kami bermalam di Rajapolah pun akhirnya kami batalkan. Pasalnya jarak antara Rajapolah dengan Panjalu memang cukup jauh.
Setelah membayar kamar, kami putuskan untuk makan di rumah makan yang juga masih satu area dengan SPBU tersebut. Rumah Makan Racik Desa namanya, karena sudah malam banyak menu yang sudah habis. Beruntung masih bisa mencicipi nasi goreng yang ada dalam menu.
Uniknya lagi, di SPBU tersebut ada rumah ibadah yang nyaman bagi umat muslim. Dan apabila anda ingin berendam air panas alami, bisa juga dilakukan di SPBU tersebut. Rekan saya sehabis makan langsung nyebur ke kolam air panas. Tarif untuk pengunjung terbilang murah, pastinya berapa saya lupa. Karena lelah, saya pun langsung menuju kamar untuk mandi dan beranjak keperaduan.
Pagi harinya, dari balkon kamar pemandangan yang indah dapat dinikmati. Iseng saya keluarkan kamera dan mulai memoto. Dari kejauhan saya bisa melihat aktivitas para petani yang mulai mengerjakan sawah mereka. Burung-burung yang dengan riangnya terbang ke sana kemari. Dan tak lupa ikan yang ada di kolam pun terlihat riang. Menenangkan juga suasana pagi itu.
Setelah cukup puas dan waktu menunjukkan pukul 6.30, kami bergegas meninggalkan penginapan dan tak lupa sarapan di kantin SPBU. Senang juga rasanya bisa menikmati sudut lain Tasikmalaya yang tidak disangka.
(Re)
Seingat saya, hotel terdekat memang ada di Rajapolah. Setelah saya coba pastikan dengan narasumber di sana, saya pun mendapat jawaban serupa. Oke, rencana kami menginap di Rajapolah untuk malam itu (16/2). Perjalanan lancar dari Cibubur hingga berhentilah kami di sebuah pom bensin yang ada di Jalan Perjuangan, Mekarsari, Tasikmalaya. Setelah isi bensin, iseng rekanku bertanya tentang penginapan terdekat yang ada di sana.
Tidak disangka memang ternyata SPBU itu menyediakan kamar untuk tamu bermalam dan harganya pun terjangkau, Rp150.000 ribu saja per malam. Rencana kami bermalam di Rajapolah pun akhirnya kami batalkan. Pasalnya jarak antara Rajapolah dengan Panjalu memang cukup jauh.
Setelah membayar kamar, kami putuskan untuk makan di rumah makan yang juga masih satu area dengan SPBU tersebut. Rumah Makan Racik Desa namanya, karena sudah malam banyak menu yang sudah habis. Beruntung masih bisa mencicipi nasi goreng yang ada dalam menu.
 |
| Rumah Makan Racik Desa kala malam bermandikan cahaya lampu yang apik untuk berfoto |
Pagi harinya, dari balkon kamar pemandangan yang indah dapat dinikmati. Iseng saya keluarkan kamera dan mulai memoto. Dari kejauhan saya bisa melihat aktivitas para petani yang mulai mengerjakan sawah mereka. Burung-burung yang dengan riangnya terbang ke sana kemari. Dan tak lupa ikan yang ada di kolam pun terlihat riang. Menenangkan juga suasana pagi itu.
 |
| Rumah Makan Racik Desa yang terlihat apik dari balkon kamar |
(Re)
